Rabu, 17 Februari 2010

Mengapa Tidak Ada?



Kegiatan di sekolah memang banyak. Terutama kegiatan ekskul (ekstra-kulikuler) yang bertujuan mengimbangi akademis saat di sekolah. Namun, banyak yang mengeluh karena ekskul di sekolah tidak selengkap dan seaktif ekskul di sekolah lain. Hal ini bisa membuat para siswa menjadi iri.
Beberapa siswa yang memiliki bakat khusus sulit mengembangkannya. Ada beberapa siswa yang mengatakan
“Mengapa di sekolah kita tidak ada ekskul fashion designer?”
“Mengapa di sekolah kita tidak ada ekskul renang?”
“Mengapa di sekolah kita tidak ada ekskul ICT dan English conversation?”
“Mengapa di sekolah kita tidak ada ekskul fashion modeling?”
“Mengapa di sekolah kita tidak ada ekskul creative product?”
“Mengapa di sekolah kita tidak ada ekskul Mading?”
Pertanyaan itu sering diucapkan oleh para siswa, bahkan masih ada banyak pertanyaan yang lain.

curhat

“Pelaksanaan ekskul sekolah kita nggak sesuai sama aturan banget. Ada salah satu ekskul yang nggak rutin jadwalnya. Dan setelah jadi hasilnya, malah digampangin sama pembinanya”


“Ekskul sekolah kita nggak lengkap banget. Kesannya jadi sekolah Cuma peduli sama akademiknya aja”

KIR
‘KIR’ atau Karya Ilmiah Remaja di SMP Negeri 2 Klaten cukup aktif. Anggota-anggotanya sudah mulai berpartisipasi dalam beberapa seminar.
Selai Kaktus
Selai Kaktus merupakan salah satu eksperimen saya dan teman saya yang bisa dibilang berhenti di tengah jalan.
Anggota:
Anisa Rahmawati
Adimas Arief Wisnu Aji
Galih Mutiasanti
Sumber Bahan:
Adimas Arief Wisnu Aji
Ide:
Galih Mutiasanti
Penyusunan:
Anisa Rahmawati

Kami mengambil Kaktus sebagai topic karena di lingkungan kita, tanaman kaktus khususnya Kaktus Enthong yang sudah tumbuh besar pasti akan ditebang dan dibuang. Hal ini juga akan membuat percuma tanaman kaktus itu sendiri. Selain itu, tanaman kaktus jenis enthong ini juga tumbuh banyak hamper di setiap sudut rumah dan tidak digunakan untuk tanaman hias.
Ternyata selain itu, setelah kami telusuri, ternyata kaktus mengandung manfaat yang besar untuk kesehatan. Dapat digunakan untuk diabetes, kanker dll.
Selain itu, di wilayah pelosok Amerika, katus pun digunakan untuk sup bagi orang-orang yan berpenyakit. Bahkan sudah ada yang dijadikan makanan kemasan.
Namun, di negeri kita sediri, orang yang dapat memanfaatkan kaktus dengan baik hanya sedikit sekali.
Langkah-langkah:
-Pilih kaktus yang masih muda dan gemuk.
-Cuci sampai bersih.
-Kupas kulit kaktus.
-Hilangkan lender bagian dalam kaktus dengan dibilas air garam.
-Cuci lagi dengan air bersih.
-Parut kaktus.
-Panaskan parutan kaktus dengan api kecil dan tambahkan gula dan kayu manis.
-Untuk menjaga ketahanan kaktus, simpan di lemari es.




Sayangnya, setelah kita membereskan semua kewajiban, eksperiment kami terhambat.
Saat akan dicek kesehatan di badan POM Yogyakarta, kami kesulitan, karena para Pembina yang terlalu sibuk dan elepaskan tanggung jawabnya. :P